Sepakbola Bukan Matematika dan Ilmu Pasti

Sepakbola Bukan Matematika dan Ilmu Pasti

Sepakbola bukan matematika, tidak ada yang pasti dalam olahraga sepakbola. Ungkapan sepakbola bukan matematika atau sepakbola bukan ilmu pasti pun jadi populer. Tapi Harald August Bohr, membuat sepakbola menjadi lebih dekat dengan matematika. Siapa sebenarnya Harald August Bohr? Apa hubungannya antara seorang Harald August Bohr dengan ungkapan sepakbola dan matematika?

Bohr adalah seorang ahli dalam sejarah ilmu matematika, lahir di Kota Kopenhagen, Denmark, 22 April 1887. Sebagai ahli matematika, August Bohr menjadi terkenal setelah bersama rekannya Johannes Mollerup, menemukan rumus penting untuk mengetahui karakteristik fungsi gamma yang lebih dikenal dengan rumus Bohr-Mollerup.

Bohr terlahir di keluarga yang sangat mengedepankan pentingnya pendidikan. Kakaknya, Niels Bohr adalah seorang ahli fisika penemu struktur atom dan mekanika kuantum yang cukup terkenal. Lalu hal apa yang dilakukan August Bohr, hingga akhirnya dikenang jadi bagian dari sejarah sepakbola Denmark dan dunia? Ternyata sebelum akhirnya dikenang sebagai ahli matematika, August Bohr terlebih dahulu dikenal publik karena keahlianya mengolah si kulit bundar.

Harald August Bohr

Perjalanan karier sepakbolanya memang tergolong pendek, tapi August Bohr akan selalu dikenang publik sepakbola Denmark sebagai seorang legenda sepakbola Denmark tersebut pada masanya. Di usia 16 tahun, August Bohr yang kerap menempati posisi bek dan gelandang bertahan, sudah tercatat sebagai pemain klub Akademisk Boldklub. Pada 1905 Bohr sempat bermain satu klub bersama kakaknya, Niels yang berposisi sebagai kiper.

Karier sepak bola August melejit lebih cepat dimana dia terpilih masuk skuad timnas Denmark ketika Olimpiade 1908 digelar di London. Bahkan saat pesta multi cabang olaharaga paling akbar itu digelar, August Bohr jadi kunci permainan Tim Dinamit, peran pentingnya mengantarkan Denmark melaju hingga partai puncak sebelum akhirnya takluk 1-2 dari Inggris.

Seusai memperoleh gelar master di bidang matematika tahun 1909, August Bohr kemudian memutuskan secara perlahan mulai meninggalkan sepakbola dan lebih memilih fokus jadi ahli matematika. Kendati saat itu, kemampuanya di atas lapangan hijau dikenal seantero Denmark. Kendati akhirnya sebagai ilmuwan kalah populer dibandingkan kakaknya, Niels. Namun sepakbola menjadikan August Bohr dikenang rakyat Denmark. Dan namanya menjadi contoh bahwa sepakbola dan matematika ternyata bisa berdampingan.

Tinggalkan komentar

error: